Ketika saya diminta untuk menulis asal usul daerah di sekitar Kecamatan Ngawi, terus terang saya agak bingung juga. I love reading but I don't know a little bit about a name of my village or others. Langkah pertama yang saya lakukakan adalah: BERTANYA. Tanya sana tanya sini...nihil....00000....haduhhhh, ternyata generasi sebelum saya saja juga tidak cukup tertarik mengenai asal-usul nama desanya. Saya, yang terlahir di jaman internet, yang dijejali dengan cerita teenl**t, film-film Hollywood, rasanya juga belum pernah mendengar "desas-desus" nama desa saya. I have no idea at all.
Then, I keep asking, I ask to Google...:D, but it doesn't answer my question.
Never give up!!!!
I try to search the name of villages in my region.
Finally I got an idea. Hollaaaaaa...Banyu Urip, it sounds too be good to be a story.
This is it.....ASAL USUL DESA BANYU URIP
***
Alkisah, hiduplah seorang
raja yang mempunyai kekuasaan yang sangat luas. Suatu
hari Sang Raja mengutus seseorang untuk pergi ke arah Barat untuk mengambil keris pusaka. Utusan itu adalah seorang pangeran muda yang gagah perkasa.
“Hai,
putraku, pergilah kau ke arah barat untuk mengambil keris pusaka. Carilah hutan
yang ada bukit kapurnya, disanalah keris itu berada” perintah Sang Raja kepada
putranya.
Pangeran
berangkat dengan menaiki seekor kuda yang paling kuat di istana. Selama menempuh
perjalanan, ia melewati banyak perkampungan dan juga hutan. Tetapi Sang Pangeran belum juga menemukan hutan yang ada bukit kapurnya.
Meski
telah melakukan perjalanan yang cukup
lama dan melelahkan, pangeran itu tidak mau beristirahat barang sejenak.
Pangeran
terus berkelana hingga akhirnya ia melihat bukit kapur di antara hutan yang
dilewatinya. Tetapi, karena kelelahan maka ketika sang pangeran melewati
tebing-tebing yang curam, ia terjatuh bersama kudanya. Malang sekali nasibnya, sang pangeran tewas seketika itu juga.
Beberapa saat kemudian, seorang
wanita tua yang melewati daerah itu. Ia begitu
heran melihat seorang lelaki gagah dengan keadaan yang mengenaskan.
“Siapakah
lelaki ini? Ia begitu tampan dan mengenakan pakaian yang bagus. Apakah ia
terjatuh dari bukit kapur ini? Kemudian wanita tua itu meminta bantuan
dan memanggil keluarganya
untuk ikut membantu.
Setelah benar-benar diperiksa ternyata Pangeran
itu memang telah meninggal. Mengetahui
bahwa lelaki tersebut telah meninggal, mereka lalu mengurus jenasahnya untuk segera dimakamkan.
Ketika jenasah sang
pangeran disucikan dengan air sendang di tempat
itu, tiba-tiba terjadilah suatu keajaiban, jenasah pangeran
itu hidup kembali. Orang-orang pun
terkejut melihat kejadian tersebut.
Pangeran kaget melihat keadaan
sekitarnya, lalu ia
menanyakan apa yang telah terjadi kepada para sesepuh yang mengurus raganya tadi. Setelah mendengar cerita dari para sesepuh
yang mengurusnya tadi, Pangeran
itupun berdiri dan berkata
"Aku bersaksi, apabila
disuatu saat terjadi Rejoning Jaman, Desa ini
ku beri nama BANYU URIP".
Nah mulai pada saat itulah desa
tersebut bernama Desa Banyu
Urip. Sang Pangeranpun melanjutkan perjalanannya dan
mendapatkan keris pusaka.
* * *
Ketika menulis cerita ini, saya terinspirasi oleh perjalanan Biksu Tong Sam Chong yang melakukan perjalanan ke arah barat untuk mengambil kitab suci^__^...sebenarnya saya ingin menceritakan secara mendetail kisah perjalanan sang Pangeran ketika mencari keris pusaka, tapi karena terbatasnya durasi yang diberikan, maka saya keinginan itu cukup saya pendam dalam otak saja.