About Green Elf

Foto saya
Ngawi, Jawa Timur, Indonesia
I am a selfish person as I always want to be happy. Then, I practice forgive and forget. It's simple: Forgiveness is happiness.

Minggu, 27 November 2011

Mahabbah itu Cinta


Mungkin karena cinta memiliki keunikan dan sekaligus keajaiban, maka ia tak habis untuk diobrolkan {bahkan kadang diobralkan}, diperdebatkan, diceritakan dari mulut ke mulut, dinyanyikan dalam lagu~lagu, dikisahkan dalam berbagai novel, diekspresikan dalam puisi dan tari, dan bahkan digumamkan dalam do'a~do'a. 
***       
Kata orang dalam cinta ada tanda~tanda. Orang yang cerdas mampu mengenalinya, orang yang pintar mampu menunjukkannya. Lantas bagaimana ketika para mahasiswa yang sedang sibuk belajar, dengan ditemani segudang diktat tebal masih bisa membuat analisa cintanya???Hmmmmh,,,,,
***
Berikut ini adalah petikan (pendek) beberapa surat  cinta yang ditulis para mahasiswa menurut bidang keahlian masing-masing!!!T.T <huftttt how do you call this? a mad? When we remember we are all mad, the mysteries disappear and life stands explained>
#1
Waktu kuingat kamu, aku sedang menyelesaikan run~ku yang keduapuluhdua. Entahlah...tiap kupandang kukus jenuh yang mengepul manja hingga terbirit malu~malu meninggalkan boiler, ku lihat kamu di sana. Bayangan syahdu, gemulai, sendu ditambah senyuman continuous nan meneduhkan yang memancarkan ber~joule~joule energi untuk menggerakkan turbin hatiku.
#2
Tenses bentuk apapun tak mampu terjemahkan waktu ketika bersamamu. Jika kau hanyalah past tense, kenapa setiap hari ku lihat masa depan ada padamu? Bersamamu seperti membaca teks narrative, maka conjunction mana yang mampu renggangkan kita? Walau tindakanmu hanya serupa passive voice, inginmu bersifat conditional sentence tapi kan tulis berlembar~lembar exposition tuk yakinkanmu. Ku tidak butuh explanation yang berbelit~belit tuk jelaskan mengapa begini atau begitu, ku juga tak perlu descriptive tuk gambarkan sosokmu, karena aku tidak membutuhkan comparative degree tuk membanding~bandingkanmu. Biarkan semua orang menggunakan error analysis untuk mengartikan ketololanku.
#3
Gambaran radiografi inginmu non~visualized. Harapanmu tak terdeteksi dengan USG. Anganmu tak terbaca dalam lembaran elektrokardiogram manapun. Parahnya lagi CT Scan kemauanmu tak lagi bisa ku interpretasikan. Maka dengan landasan apa bisa ku tuliskan diagnosa cintamu?
#4
Ketika kutarik garis vertikal, ada bayangmu, ketika kutarik garis horizontal juga ada kamu. Kamu telah mengarsir semua bayang~bayang dimensiku. Kanvas putih seakan penuh warna~warni senyummu. Ahhh....seharusnya tidak pernah ada hitam untuk sembunyikan refleksimu di hatiku.
#5
Andai kata cinta lahir lantaran keindahan fisik semata, niscaya orang yang buruk rupa tak akan pernah dicintai sesamanya. Andai saja perasaan cinta muncul lantaran keselarasan pandangan akhlak semata, niscaya seseorang tidak akan mencintai orang yang berbeda perilakunya dengan dirinya.
#6
Apa itu cinta? Dari mana asalnya? Apa sumbangan cinta bagi eksistensi kehidupan manusia? Bagaimana cinta mempengaruhi tingkah laku manusia? Bisa saja seseorang jatuh cinta karena suatu sebab. Segala ragam cinta yang tumbuh karena suatu sebab akan sirna bersamaan dengan  sirnanya sang sebab, akan mekar bersamaan dengan mekarnya sang sebab, akan berkurang bersamaan dengan berkurangnya sang sebab. Cinta ragam ini akan menguat manakala sebab cinta mendekat dan akan mengendur manakala sebab cinta menjauh.
***
Both falling in love and falling out of love can be absolutely exhausting. Don't let anyone fool you. The kind of love that really makes a difference in this world will zap everything out of you.!!!  
Cinta adalah urusan hati, sementara hati adalah urusan Ilahi.. dan ijinkalah hati-hati kami tertaut dan terhimpun dalam cinta Ilahi.....^__^

Minggu, 20 November 2011

Kisah si iblis dan sajadah panjang!!!!

Alkisah, ada satu Iblis yang sangat senang berdiam diri di Masjid. Kebetulan malam itu ialah malam Jum'at, saat banyak  orang berkumpul di Masjid. Iblis yang sudah siap sedia di dalam Masjid tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk, ia dapat leluasa masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, atap, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air.

Pada setiap orang, Iblis juga bisa masuk melalui telinga, mulut, hidung, bahkan ke dalam syaraf mata, merasuk dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap sajadah.

"Hai...., Blis!!!", panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu.
Iblis merasa terusik. "Kau kerjakan saja tugasmu, Pak Kiai. Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini!", jawab Iblis ketus.
"Ini rumah Tuhan, Blis! Tempat yang suci, Kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti!", Kiai mencoba mengusir.
"Kiai, hari ini, adalah hari uji coba sistem baru".
Kiai tercenung.
"Saya sedang menerapkan meluncurkan sistem baru untuk menjerat kaummu".
"Dengan apa?"
"Dengan sajadah!"
"Apa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, Blis?"
"Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah. Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah di bawah UMR, demi keuntungan besar!"
"Ah, kuno... itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang baru,Blis?"
"Bukan itu saja Kiai..."
"Lalu???"
"Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. Saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar-lebar"
"Haa???....Untuk apa Blis?"
"Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang Kau pimpin, Pak Kiai! Selain itu, Saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan sholat. Dengan sajadah yang lebar maka barisan shaf akan renggang. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. Di situ Saya bisa ikut membentangkan sajadah".

Dialog Iblis dan Kiai sesaat terputus. Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu lagi, sajadahnya lebih kecil. Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajadahnya, tanpa melihat kanan-kirinya. Sementara, orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dulu datang. Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya.
Keduanya masih melakukan sholat sunnah.

"Nah, lihat itu Kiai!", Iblis memulai dialog lagi.
"Yang mana?"
"Lihatlah dua orang yang sedang sholat sunnah itu. Mereka punya sajadah yang berbeda ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka".

Denk-dink-denk...dalam sekejam si Iblis lenyap.

Ia sudah masuk ke dalam barisan shaf.

Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunah. Kiai ingin melihat kebenaran rencana yang dikatakan Iblis sebelumnya.

Pemilik sajadah lebar, rukuk. Kemudian sujud. Tetapi, sembari bangun dari sujud, ia membuka sajadahya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya di atas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil kembali berada di bawahnya. Ia kemudian berdiri.

Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil, melakukan hal serupa. Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditumpuk oleh sajadah yang lebar. Itu berjalan sampai akhir sholat. Bahkan, pada saat sholat wajib juga,

*****
Nah bukankah di atas sajadah saja orang-orang sudah berebut kekuasaan atas sesamanya. Siapa yang memiliki sajadah lebar, maka, ia akan meletakkan sajadahnya di atas sajadah yang kecil.
Ahh engkau Si Sajadah (entah yang lebar atau yang kecil) mampu  dijadikan Iblis sebagai media pembedaan kelas, apalagi hal-hal lainnya. Orang kaya suka menghina yang miskin, orang pintar suka meremehkan yang bodoh, yang rupawan menghinakan yang berwajah standard, yang memiliki banyak waktu luang menertawakan orang-orang yang terlalu sibuk mengejar-ngejar waktu yang hanya 24 jam dalam sehari 7 hari dalam sepekan huffttttt.............!!!!!!

Apel Merah atau Apel Hijau??????

Hari ini matahari malu-malu dipagut awan hitam, bilur air mulai menetes satu-satu disambut senyum bumi yang telah lama menanti dekapan hujan.
********
Diiringi nyanyian alam, kulihat  dua buah apel tergeletak di atas meja, merah dan hijau. Apel merah begitu menawan, bentuknya bundar sempurna, kulitnya segar berkilau dalam temaram senja ehm..tak heran bila dia khusus didatangkan dari negeri nun jauh disana, plus ada stiker “best quality product” yang mengabsahkan betapa spesialnya si merah manis yang menggoda.
Sementara apel hijau, dengan bintik-bintik menghias kulit berbentuk agak lonjong, berasal dari ladang tetangga. Dari aromanya bisa kutebak dia baru dipetik...segar dan asam....sangat enak jika dibuat manisan atau pelengkap rujak kala hawa panas menyengat kulit....yummy!!
*********
“Selamat sore apel merah, engkau begitu rupawan...berbahagialah engkau yang telah dianugerahiNya berbagai kelebihan”
“Apakah aku nampak seperti itu hai manusia?” tanya si apel merah.
“Kamu bahkan nampak lebih istimewa!...asalmupun adalah negeri impian manusia”
“Di antara para pembangkang Tuhan?”
“Negeri kedamaian”
“Di antara para pengusung peperangan”
“Negeri kebebasan”
“Di antara kebobrokan moral”
************
 “Dan bagaimana denganmu apel hijau? Warnamu adalah penggambaran surgaNya...bukankah asalmu dari ladang yang hijau royo-royo?”
“Di antara para pengagung kedigdayaan”
“Ladang yang subur”
“ Di antara para penyulut permusuhan”
“Ladang yang sejuk”
“Di antara ambigu iman”
***********
“Bukankah kalian adalah buah terpilih....yang terus bertahan di puncak pohon....terpatri kuat di antara ranting-ranting kehidupan. Kalian dipetik dengan kelembutan dan kesungguhan oleh tangan yang bertanggungjawab....meletakkanmu di keranjang....membawamu pulang.... disajikan dengan penuh kehormatan dan sampailah engkau di meja penuh rahmat ini?”
“Engkau bukanlah buah di antara ranting rapuh yang begitu mudah jatuh oleh terpaan angin nakal...lantas terinjak dan membusuk di perut bumi”
“Lantas siapa yang akan kau pilih hai cucu Adam?”
“Aku.....si merah yang menawarimu rasa manis seketika, tanpa kau bersusah payah mengolahku menjadi apa, cukup kau gigit dagingku... maka hilanglah dahaga dan laparmu.....atau engkau lebih menyukai si hijau asam segar yang memberimu kebebasan berkreasi dengannya?”
“Engkaulah penyebab Adam dan Hawa diusir dari surga?”
“Dengan ridho Tuhanlah kami menginspirasi Newton menemukan teori gravitasi yang ternama”
“Penyebab perang Troya?”
“Tapi kamilah simbol gadget termasyur di dunia manusia”
“Hai kau manusia...yang tadi begitu mudah mengelu-elukan kami...... tapi dalam sekejap malah menyalahkan kami atas hancurnya kaummu....buatlah keputusan sebelum kami layu dimakan usia”
***********
Jadi mana yang mesti kupilih...APEL MERAH atau APEL HIJAU?????
**********
Notes:
Apel merah adalah simbol rekan-rekan seniorku tercinta....stikernya ya maksudku sertifikat profesionnaly heeee ...terima kasih sudah banyak membantu para junior ini.
Apel hijau ya tentu saja penulis & kroni2nya...fresh graduated tp asam...kami ikhlas untuk dirujak, dijadikan manisan atau dijus dalam blender kehidupan. Si apel hijau yang telah 2 tahun mengabdi tapi belum menerima tunjangan fungsionalnya(ehm...yg ini benar2 ungkapan hati hikzzzz)...si apel hijau yang masih suka merantau dan berteman dengan nanas, pepaya, mentimun dalam pencarian jati dirinya.....si apel hijau yang merasa mulai berubah jadi kuning...moga2 idealismemu tidak dibengkokkan oleh lingkungan ataupun keinginan2 yang kau sebut sebagai kebutuhan......................
*************
I really love green....so finally, I choose a green apple on the table!!!!!!